Standar Isi Berdasarkan SKL

STANDAR ISI BERDASARKAN SKL

Posted by tiyanilia | Filed under artikel
Artikel :
Perbaikan Standar Isi Berdasarkan SKL
Ditulis 7 september 2009
Mengapa kurikulum perlu berubah ?
Dunia sekeliling siswa berubah setiap saat. Kebutuhan peningkatan kompetensi siswa berkembang searah dengan tantangan pengembangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah melahirkan jenis-jenis pekerjaan baru yang tidak dapat diduga jauh sebelumnya.
Perubahan kurikulum itu dipandang perlu untuk meraih target pencapaian tujuan yang lebih baik. Fokus pencapaian ialah meningkatkan kesiapan siswa melanjutkan pendidikan dan mempersiapkan mereka agar dapat hidup mandiri. Lebih dari itu perubahan kurikulum diperlukan untuk meningkatkan daya saing sekolah dalam menghasilkan mutu lulusan yang lebih baik. Produknya adalah citra sekolah sebagai pemberi pelayanan adaktif terhadap perubahan zaman demi memuaskan siswa.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan industri telah menghasilkan berbagai jenis pekerjaan yang baru. Intaksi antar bangsa yang diintegrasikan oleh tenaga informasi dan telekomunikasi serta pesatnya perkembangan alat transportasi telah mempercepat perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain. Bersamaan dengan itu perlombaan penguasaan ilmu pengetahuam, teknologi, dan industri telah mempercepat perubahan dalam segala bidang sehingga kehidupan berada pada daya kompetisi yang semakin ketat. Lembaga pendidikan jauh tertinggal dibelakang perkembangan industri yang bergerak dengan dukungan inovasi tanpa henti.
Menghadapi tantangan seperti itu, maka tak ada pilihan bagi pendidikan selai melakukan perubahan yang lebih cepat lagi. Hal ini agar pendidikan tidak semakin jauh berada dibelakang, pelayanan pendidikan perlu menyesuaikan dengan perkembangan dunia kerja. sekalipun siswa menghadapi ketidakpastian yang semakin tinggi karena tidak seluruh pekerjaan masa depan dapat diprediksi. Berbagai inovasi perlu terus dikembangkan dalam rangka menuju perubahan kea rah pengembangan yang dapat menstimulasi lahirnya gagasan baru untuk ampu menghadapi tantangan pekerjaan yang ada. Keterampilan beradaptasi dan kekuatan tersembunyi yang baru muncul tatkala orang terjepit masalah perlu diasah melalui berbagai simulasi. Perlu terus dikembangkan keterampilan berpikir kritis dan kecerdasan emosional agar dapat mengembangkan cara, ide, dan teknik baru dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Daya adaptasi sekolah
Daya adaptasi sekolah dalam mengimbangi kecepatan perubahan peradaban seperti pada perkembangan penerapan teknologi informasi dan komunikasi bergantung pada kapasitas tiap individu maupun kelompok komunitas warga sekolah dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menerapkan ilmu pengetahuan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan penguasaan keterampilan terbaik secara berkelanjutan telah menjadi variable utama penunjang daya ubah sekolah. Kegiatan belajar warga sekolah menjadi sentral kekuatan utama yang menjadi daya pengubah. Sekolah yang efektif adalah sekolah yang dapat menjadi sebuah organisasi belajar. Proses pergerakannya tidak hanya datang untuk menyesuaikan dengan tantangan dari luar, namun pergerakan belajar menjadi inti keseimbangan dalam melaksanakan perubahan yangtumbuh dari dalam karena warga sekolah membangun kultur belajar berkelanjutan.
Kompetensi baru tumbuh dan berkembang untuk saling berkompetisi guna memperoleh citra terbaik, dan kebaikannya akan segera digantikan pula oleh produk lain yang lebih baik. Inovasi tumbuh pada komponen sistem yang berkembang secara bertahap namun pasti telah melahirkan banyak hal yang tidak pernah terduga sebelumnya. Teknologi baru seperti pada handphone datang silih berganti dalam waktu cepat, tidak lagi dalam hitungan tahun, namun bulan bahkan dapat lebih cepat daripada itu.
Perubahan Kurikulum dan Pendayagunaan Teknologi
Substansi permasalahan yang sekolah hadapi pada penyempurnaan kurikulum adalah merumuskan profil kompetensi lulusan seperti apa yang sekolah harapkan ? masalahnya pengembangan kurikulum pada hakekatnya ada pada tipa disiplin ilmu. Kompetensinya menyangkut pengetahuan seperti apa yang sebaiknya siswa kuasai, keterampilan apa dan setinggi apa yang sebaiknya siswa kuasai pada tiap mata pelajaran. Untuk mendukung pengetahuan dan keterampilan itu, guru mempertimbangkan materi belajar, dukungan teknologi apa yang sebaiknya siswa gunakan, sumber belajar, metode belajar, dan alat evaluasi yang guru gunakan. Hasil observasi sekolah menunjukan bahwa kepala sekolah belum efektif mengontrol hal ini. Guru-guru umumnya tidak terkondisikan secara professional untuk melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada pencapaian standar.
Dengan semakin canggihnya teknologi informasi dan komunikasi sekolah idealnya sekolah dapat mengembangkan pemikiran tentang bagaimana teknologi dapat membantu guru dalam meningkatkan keunggulan dalam perencanaaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi belajar. Hal ini berkaitan dengan dukungan teknologi pada fungsi managemen belajar. Asalkan hal ini termonitor dalam setiap target yang hendak dicapai telah disepakati bersama.
Dukungan teknologi juga berkaitan erat dengan bagaimana penggunaannya efektivitas penguasaahn materi belajar oleh siswa. Hal itu berkaitan dengan teknologi sebagai sumber belajar, teknologi sebagai media belajar, teknologi sebagai alat Bantu mengolah informasi belajar, teknologi sebagai alat untuk mendokumentasikan hasil belajar dan media untuk menunjukan hasil balajar.
Dari pengalaman penggunaan teknologi di sekolah menunjukan bahwa sekolah yang semakin modern telah semakin banyak menggunakan teknologi untuk memamerkan kebolehan siswa. Pengetahuan yang siswa peroleh maupun keterampilan yang siswa tunjukan terlihat dan dipamerkan melalui berbagai media termasuk melalui internet.
Sejalan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi strategi pembelajaran pun mengalami perubahan. Teknologi telah memberikan dukungan yang sangat besar terhadap peningkatan penguasaahn ilmu pengetahuan dan keterampilan, meningkatkan motivasi guru dan siswa belajar, dan yang tidak kalah penting teknologi telah memberikan peluang melakukan pengulangan belajar sebagai syarat dalam penyempurnaan penguasaan siswa sesuai dengan rencana kurikulum.
Penyerpunaan KTSP Berbasis Standar Kompetensi Lulusan ( SKL )
Pemaparan diatas mengindikasikan bahwa perbaikan mutu kurikulum yang biasa sekolah lakukan dalam bentuk penyempurnaan perencanaan pembelajaran terutama menyangkut perbaikan Silabus RPP meliputi aktivitas peningkatan standar penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dalam realitas kedepan perlu dilakukan tiap tahun. Selebihnya penyempurnaan itu pada dasarnya harus dapat mendorong siswa agar lebih berdisiplin dan memastikan tumbunya penguasaan ilmu dan penerapan ilmu melalui berbagai langkah di bawah ini :
 Pembaruaan profil lulusan
 Penyempurnaan indicator belajar
 Penyempurnaan tujuan belajar
 Penyempurnaan materi pelajaran
 Penyempurnaan perencanaan proses pembelajaran
Hubungannya dengan proses pembelajaran dapat dinyatakan secara ringkas pada diagram dibawah ini
Gambar lingkaran menunjukan terdapat 2 aktivitas dalam pembelajaran yaitu mengajar dan belajar. Terdapat 3 kemungkinan yang dapat terjadi pada kegiatan pembelajaran. (1) apa yang guru ajarkan tidak siswa pelajari; (2) apa yang guru ajarkan siswa pelajari; (3) apa yang siswa pelajari tidak guru ajarkan.
Oleh karena itu sekolah perlu menyadari bahwa disamping kurikulum yang sekolah kembangkan siswa dapat belajar dari sumber lain yaitu hidden curriculum, istilah yang digunakan Snyder (1971).
Pengembangan desain proses balajar perlu dirancang agar berpengaruh konstruktif dalam mengembangkan potensi diri siswa sesuai dengan standar yang sekolah tetapkan. Perancangan idealnya dilaksanakan dalam kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Rancangan proses pembelajaran agar berlangsung interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotifasi siswa untuk aktif, berprakarsa, kreatif dan mandiri sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis siswa.
Seluruh criteria diatas harus berkembang secara simultan sehingga proses pembelajaran memberi ruang yang cukup kepada siswa untuk berdialog, melahirkan pikiran-pikiran baru, meningkatkan semangat menambah pengetahuan dan keterampilan baru, memberi tantangan yang nantinya dapat meningkatkan mutu penguasaan ilmu dan keterampilan secara bertahap agar kompetensi semakin bertambah baik. Hal ini nanti dapat ditunjukan dengan lahirnya pikiran-pikiran dan karya-karya baru sebagai penyempurnaan atau peningkatan dari kondisi sebelumnya.
Teknologi menyediakan peluang besar kepada guru untuk memperbaharui proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang lebih variatif. Perancangan proses belajar disesuaikan dengan potensi fisik dan psikologis siswa. Artinya proses pembelajaran pengetahuan dan keterampilan yang ditunjukkan dalam bentuk lisan, tulisan, karya nyata, atau perbuatan. Hal ini dimantapkan dengan sebuah proses bertahap yang semakin memandirikan proses belajar karena teknologi dapat digunakan kapanpun dengan atau tanpa keberadaan guru.
• Penyempurnaan metode dan media belajar. Dengan bekal pemahaman guru mengenai target belajar yang hendak diwujudkan yang dirancang dalam criteria yang diukur, guru menguasai strategi pembelajaran.
• Penyempurnaan sumber belajar. Informasi adalah energi belajar, tanpa informasi yang siswa serap tidak ada proses pembelajaran. Sekolah unggul memiliki pusat sumber belajar yang memenuhi kebutuhan siswa belajar.
• Penyempurnaan penilaian. Dengan mendayagunakan teknologi guru dapat menggunakan teknik dan alat penilaian yang variatif dan paling relevan dengan kompetensi yang hendak diukur.
• Menyempurnakan sikap. Seluruh kebutuhan itu disempurnakan dengan kebiasaan hidup disiplin, hemat, pandai memanfaatkan waktu dengan baik, memiliki siakap social yang terlatih bekerja sama sehingga cerdas menempatkan diri ditengah lingkungan, terbiasa dengan menyelesaikan pekerjaan yang bermutu, daya juang yang kuat dan tidak mengenal menyerah yang selalu dilandasi dengan kekuatan iman yang kuat.
• Mengintegrasikan berbagai variable dalam kisi-kisi perencanaan belajar. Terdapat begitu banyak variable mutu yang perlu pendidik pertimbangkan dalam meningkatkan perbaikan mutu hasil lulusan melalui kegiatan perbaikan perencanaan pada tiap tahun pelajaran.
Untuk mengoptimalkan daya belajar siswa, maka sekolah perlu memenuhi kebutuhan dasar perbaikan kurikulum melalui 10 langkah dibawah ini :
1. merumuskan profil lulusan disertai dengan target mutu keberhasilan yang terukur.
2. menggambarkan indicator hasil belajar yang sesuai dengan kebutuhan peningkatan mutu lulusan.
3. mengidentifikasi indicator hasil belajar yang siswa butuhkan untuk lulus ujian nasional, melanjutkan pendidikan, dan berkompetisi dalam bidang akademik pada tiap mata pelajaran yang diuraikan pada tiap standar kompetensi.
4. memiliki sejumlah soal yang secara empiric digunakan dalam seleksi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau berkompetisi.
5. menganalisa materi esensial dan level kesulitan soal pada soal-soal yang siswa harus kerjakan dalam kompetisi.
6. menidentifikasi produk keterampilan terapan ilmu pengetahuan pada tiap disiplin ilmu yang berpeluan menjadi nilai keunggulan siswa pada taraf nasional dan internasional dalam bentuk lisan, tulisan, atau perbuatan yang dapat dipamerkan.
7. mengidentikasi materi pelajaran, sumber belajar, dan teknologi yang sekolah akan gunakan dalam meningkatkan kapasitas belajar siswa.
8. mengidentifikasi penggunaan teknologi pada fungsi managemen pembelajar maupun daya dukung teknologi dalam fungsi pedagogis.
9. mengidentifikasi kebutuhan pengembangan sumber belajar dan hasil belajar yang sesuai dengan keperluan siswa melanjutkan, berkompetisi, dan hidup mandiri yang diselaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diintegrasikan pada kebutuhan perbaikan proses belajar, penggunaan metode belajar, dan alat peraga pembelajaran.
10. mengidentifikasikan kebutuhan penyempurnaan perangkat evaluasi belajar yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan siswa lulus ujian nasional, lolos masuk pendidikan lanjutan, dan berkompetisi di tingkat nasional dan internasional.
Komentar :
Artikel ini merupakan sebuah artikel yang sarat pembelajaran untuk para pengajar (pendidik) dan juga calon pendidik. Dalam artikel ini dibahas tentang pergantian kurikulum yang memang harus dilakukan mengingat kebutuhan dan kondisi sekeliling siswa salah satunya dunia kerja yang terus berubah dan berkembang. Oleh sebab itu kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Dalam proses penyesuaian kurikulum yang dalam hal ini adalah KTSP, penyempurnaan pun perlu dilakukan agar kebutuhan siswa (peserta didik) bisa dipenuhi dengan baik dan nantinya akan menciptakan individu-individu yang siap menghadapi dunia kerja dan dunia sosial dengan sumber daya yang berkualitas. Salah satu yang perlu disempurnakan dalam KTSP ini adalah pembaharuan profil lulusan, penyempurnaan indicator belajar, penyempurnaan tujuan belajar, penyempurnaan materi pelajaran, penyempurnaan perencanaan proses pembelajaran, penyempurnaan metode dan media belajar, penyempurnaan sumber belajar, penyempurnaan penilaian, dan penyempurnaan sikap.
Semua hal di atas bertujuan untuk mencapai standar kualitas pendidikan dan untuk memajukan pendidikan kita. Baik itu untuk guru sebagai tenaga pendidik dan siswa sebagai peserta didiknya. Karena kondisi dan kebutuhan siswa yang terus berubah-ubah seiringg perkembangan zaman inilah, kurikulum harus melewati proses penyempurnaan tersebut untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kurikulum dan standar serta indicator yang ada di dalamnya.
SUMBER:
http://kristiantrimulyanto.blog.com/category/artikel